Otoritas satwa liar Hong Kong menemukan seekor emu yang mengamuk di New Territories utara selama tiga jam pada hari Sabtu, dengan burung yang tidak bisa terbang itu sebelumnya terlihat berusaha untuk balapan pengendara dan berjalan-jalan di perumahan umum.
Polisi menerima laporan pada pukul 7.18 pagi tentang burung besar yang tidak bisa terbang yang berkeliaran di sepanjang persimpangan Tin Sau Road dan Tin Ying Road di Tin Shui Wai, sebelum kemudian terlihat di Wetland Park Road pada pukul 9.13 pagi.
Video yang menjadi viral online menunjukkan mobil balap emu dan pergi ke perumahan umum, sementara seorang pengemudi di klip lain terlihat berbelok untuk menghindari burung itu saat berlari ke arah yang berlawanan dari lalu lintas di sepanjang Jalan Tin Ying.
Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi (AFCD) mengatakan emu itu ditangkap oleh polisi dan staf Society for the Prevention of Cruelty to Animals (SPCA) sekitar pukul 9.50 pagi. Departemen membawa burung itu ke salah satu pusat manajemen hewan untuk observasi.
“Setelah pemeriksaan awal oleh dokter hewan departemen, ditemukan bahwa emu itu dalam kondisi medis yang dapat diterima selain sejumlah kecil goresan di tubuhnya,” kata seorang juru bicara. “Departemen akan menindaklanjuti dan menyelidiki.”
SPCA mengatakan kepada Post dalam sebuah balasan bahwa inspekturnya berhasil menangkap emu setelah memasuki Hong Kong Wetland Park, dengan pemeriksaan awal menunjukkan burung itu tidak terluka.
SPCA mengatakan inspekturnya berhasil menangkap emu setelah memasuki Hong Kong Wetland Park, dengan pemeriksaan awal menunjukkan burung itu tidak terluka.
Seorang karyawan taman mengatakan kepada media lokal bahwa emu bisa jadi milik pertanian pribadi di daerah tersebut.
Emu adalah kerabat burung unta biasa dan memiliki penampilan yang mirip, tetapi lebih kecil di sie dan ditemukan di Australia daripada Afrika.
Burung-burung juga membanggakan rentang sayap yang lebih pendek, dengan leher yang lebih kecil ditutupi bulu dan tiga jari per kaki daripada dua.
Direktur Hong Kong Bird Watching Society Yu Yat-tung mengatakan emu itu kemungkinan datang ke kota itu melalui cara manusia, karena itu bukan asli daerah itu atau spesies yang bermigrasi.
Dia juga memperingatkan masyarakat agar tidak mendekati emu, bahkan jika mereka memiliki pengalaman berurusan dengan burung.
“Warga harus menyerahkannya kepada para profesional untuk menangani hewan itu jika mereka menemukannya, tidak peduli apakah itu Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi atau Masyarakat untuk Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan,” katanya.
+ There are no comments
Add yours