TUNIS (AFP) – Sebuah surat mencurigakan yang ditujukan kepada Presiden Tunisia Kais Saied tidak mengandung bahan berbahaya, kata seorang pejabat senior pada Jumat (29 Januari), setelah kepresidenan menyarankan upaya keracunan.
Kepala staf Saied Nadia Akacha, yang membuka amplop itu, sempat dirawat di rumah sakit minggu ini setelah menderita kehilangan penglihatan jangka pendek dan sakit kepala, menurut kepresidenan.
Media Tunisia menyarankan surat itu mungkin mengandung risin, racun yang bisa mematikan dalam dosis tinggi.
Tetapi Mohsen Dali, juru bicara departemen penuntutan, mengatakan kepada AFP bahwa analisis yang dilakukan pada amplop kosong menunjukkan bahwa amplop itu “tidak mengandung bahan yang mencurigakan, beracun atau berbahaya”.
Dia menambahkan, bagaimanapun, bahwa penyelidikan masih berlangsung.
Kepresidenan tidak mengatakan kapan insiden itu terjadi tetapi menekankan bahwa Saied tidak bersentuhan dengan amplop – yang akhirnya dihancurkan dalam mesin penghancur – dan bahwa dia dalam keadaan sehat.
Karyawan lain, yang berada di ruangan yang sama dengan Akacha ketika dia membuka amplop, memiliki gejala yang sama tetapi intensitasnya lebih rendah, tambahnya.
Akacha keluar dari rumah sakit pada hari Rabu.
+ There are no comments
Add yours