NEW DELHI (AFP) – Sebuah bom kecil meledak di luar kedutaan Israel di New Delhi pada Jumat (29 Januari) saat menandai peringatan pembentukan hubungan diplomatik dengan India.
Tidak ada cedera yang dilaporkan tetapi seorang pejabat Israel mengatakan kepada AFP bahwa insiden itu diperlakukan sebagai terorisme.
Jendela pada tiga mobil di dekatnya diledakkan oleh apa yang disebut polisi sebagai “perangkat improvisasi intensitas sangat rendah”.
“Kesan awal menunjukkan upaya nakal untuk menciptakan sensasi,” tambah pernyataan polisi.
Namun seorang pejabat Israel di Yerusalem, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada AFP: “Kami menganggap ini sebagai serangan teror.”
Dengan ibukota India sudah dalam siaga tinggi karena protes petani, distrik di sekitar kedutaan ditutup dan dibanjiri polisi, paramiliter, ahli penjinak bom dan spesialis anti-terorisme.
Kedutaan berada di jalan yang ditumbuhi pepohonan di seberang lembaga budaya Prancis dengan kedutaan besar lain dan sekolah internasional di dekatnya. Semua meningkatkan keamanan.
Bom ‘pot bunga’
Menurut laporan media, perangkat itu, yang meledak sekitar pukul 17.05 (19.35 waktu Singapura), bisa saja ditinggalkan di pot bunga atau botol di trotoar dekat dengan kedutaan.
Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan dia telah berbicara dengan timpalannya dari Israel Gabi Ashkenazi tentang bom itu.
“Kami menganggap ini sangat serius,” kata Jaishankar di Twitter, menambahkan bahwa ia telah menjanjikan “perlindungan penuh untuk kedutaan dan diplomat Israel.”
“Masalah ini sedang diselidiki dan tidak ada upaya yang akan terhindar untuk menemukan pelakunya.”
Ashkenazi mengatakan Jaishankar telah berjanji bahwa India “akan terus bertindak tegas untuk menemukan semua yang terlibat dalam ledakan itu.”
+ There are no comments
Add yours