GABORONE, KOMPAS.com – Botswana sedang menyelidiki kematian 11 gajah di salah satu cagar alamnya, beberapa bulan setelah ratusan gajah mati karena menelan mikroorganisme beracun.
Kematian terbaru terjadi di Moremi Game Reserve, sebuah pernyataan dari Kementerian Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam, Konservasi dan Pariwisata mengatakan, mengesampingkan kecurigaan perburuan liar karena gading gajah ditemukan utuh.
Cagar alam Moremi terletak sekitar 100 kilometer sebelah timur Seronga, tempat kematian tahun lalu dilaporkan.
Selama beberapa minggu mulai Mei, 330 gajah ditemukan mati secara misterius di dekat pinggiran Delta Okavango, salah satu tujuan wisata utama benua itu bagi pecinta satwa liar.
Pemerintah berada di bawah tekanan besar dari para konservasionis untuk mencari tahu apa yang telah membunuh hewan-hewan itu.
Pada bulan September, ia merilis sebuah laporan yang menunjuk mikroorganisme beracun yang disebut cyanobacteria sebagai penyebab kematian.
Tidak semua cyanobacteria beracun, tetapi para ilmuwan mengatakan yang beracun terjadi lebih sering karena perubahan iklim menaikkan suhu global.
“Sebuah tim telah dikerahkan ke daerah itu untuk melakukan survei udara dan mengambil sampel bangkai,” kata kementerian lingkungan.
Para pejabat mengatakan pada bulan September mereka akan memantau situasi selama musim hujan, karena mereka tidak mengerti mengapa hanya gajah yang terpengaruh oleh racun dalam air.
+ There are no comments
Add yours