SINGAPURA (THE BUSINESS TIMES) – Anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh First Real Estate Investment Trust (First Reit) telah menyampaikan pemberitahuan penghentian kepada anak perusahaan Lippo Karawaci untuk membatalkan perjanjian pengembangan rumah sakit di Surabaya, kata manajer First Reit Senin malam (29 Juni).
Unit Reit Pertama, Tata Prima Indah, dan anak perusahaan Lippo Karawaci yang sepenuhnya dimiliki Saputra Karya menandatangani perjanjian kerja pengembangan pada 20 Oktober 2015, untuk membangun rumah sakit, yang akan menjadi fasilitas kesehatan yang ditingkatkan untuk menggantikan Siloam Hospitals Surabaya yang menua.
Siloam Hospitals Surabaya dimiliki oleh First Reit, dan dioperasikan oleh Siloam Hospitals Group, yang dimiliki oleh Lippo Karawaci. Lippo Karawaci adalah mantan perusahaan induk First Reit.
Pertama, Reit telah menjual sebagian tanah yang berdekatan dengan rumah sakit kepada Saputra Karya sehubungan dengan perjanjian tersebut.
Berdasarkan ketentuan perjanjian, Tata Prima Indah memiliki hak untuk mengakhiri perjanjian jika pekerjaan pengembangan tetap tidak selesai pada 28 Juni 2020.
Manajer First Reit mengutip penurunan jalan yang terjadi pada 18 Desember 2018, di sepanjang Jalan Raya Gubeng Surabaya, yang dekat dengan Siloam Hospitals Surabaya.
“Penurunan jalan telah berdampak serius pada pekerjaan pembangunan, yang tidak lagi berkembang,” katanya.
Manajer mengatakan sedang mengevaluasi semua opsi yang tersedia dan telah menugaskan konsultan pajak, konsultan terkait pengembangan dan konstruksi, penasihat hukum dan penilai untuk melakukan studi kelayakan di berbagai bidang.
Studi kelayakan sedang berlangsung dan berfungsi untuk menentukan kemungkinan melakukan pekerjaan konstruksi di masa depan di lokasi, mengingat penurunan jalan, tambahnya.
Dikatakan telah melakukan diskusi aktif dengan semua pemangku kepentingan untuk mencapai penyelesaian tentang masalah ini dan optimis dalam mencapai resolusi.
Unit First Reit ditutup datar pada hari Senin di 70 sen sebelum pengumuman.
+ There are no comments
Add yours