Saham Asia tergelincir karena kasus virus corona melonjak

Sydney (ANTARA) – Pasar saham Asia memulai awal yang goyah pada Senin (29 Juni) karena penyebaran virus corona tanpa henti akhirnya membuat investor mempertanyakan optimisme mereka terhadap ekonomi global, menguntungkan obligasi pelabuhan yang aman dan dolar AS.

Nikkei Jepang merosot 1,2 persen sementara indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1 persen dan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,8 persen.

Indeks Straits Times Singapura turun 0,6 persen pada pukul 10:11 pagi waktu setempat.

Indeks Hang Seng Hong Kong dan Shanghai Composite kehilangan 0,5 persen.

S & P 500 berjangka naik 0,2 persen pada pukul 10:33 pagi di Tokyo. Indeks turun 2,4 persen pada hari Jumat.

Wall Street telah goyah pada hari Jumat karena beberapa negara bagian AS mempertimbangkan kembali rencana pembukaan kembali mereka. Jumlah kematian global akibat Covid-19 mencapai setengah juta orang pada hari Minggu, menurut penghitungan Reuters.

Sekitar seperempat dari semua kematian sejauh ini terjadi di Amerika Serikat, dengan kasus melonjak di beberapa negara bagian selatan dan barat yang dibuka kembali sebelumnya.

“Peningkatan tingkat infeksi Covid-19 AS telah merusak momentum di seluruh pasar meskipun ada perbaikan dalam ekonomi global, yang terus mengalahkan sebagian besar ekspektasi data,” tulis analis di JPMorgan dalam sebuah catatan.

“Ahli strategi kami tetap optimis dan merekomendasikan untuk membeli pada penurunan tetapi juga selektivitas,” tambah mereka. “Lindung nilai tradisional seperti JPY vs USD, USD vs EM FX, Emas dan saham berkualitas masih mengungguli bulan ini. Kami tetap overweight terhadap ekuitas AS tetapi memindahkan ekuitas EM ke netral dan tetap netral kredit AS.”

Obligasi negara diuntungkan dari pergeseran ke keselamatan dengan imbal hasil obligasi 10-tahun AS turun menjadi 0,63 persen, setelah sempat setinggi 0,96 persen pada awal Juni.

Dolar AS bergerak ke arah yang berlawanan, naik menjadi 97,461 terhadap sekeranjang mata uang dari palung 95,714 di awal bulan.

Itu adalah bayangan lebih tinggi pada yen di 107,20 pada hari Senin, tetapi jauh dalam kisaran baru-baru ini 106,06 hingga 107,63. Euro berdiri di $ 1,1222 setelah menemukan dukungan solid di sekitar $ 1,1167.

Ini adalah minggu yang penting bagi data AS dengan indeks manufaktur ISM pada hari Rabu dan penggajian pada hari Kamis, menjelang liburan Hari Kemerdekaan. Ketua Federal Reserve Jerome Powell juga bersaksi pada hari Selasa.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours